Kamis, 18 Maret 2010

Fraktur gigi – nekrosis pulpa- abses periapikal

Klasifikasi Fraktur menurut Ellis
I. Fraktur pada email dengan/ tanpa perubahan tempat
II. Fraktur sudah mencapai dentin (sedikit) tapi pulpa belum terbuka, baik dengan/ tanpa perubahan tempat
III. Fraktur sudah melibatkan banyak dentin dengan pulpa yang terbuka baik dengan/ tanpa perubahan tempat
IV. Gigi sudah menjadi non-vital baik kehilangan/ tidak jaringan gigi
V. Gigi lepas karena trauma
VI. Fraktur akar dengan/ tanpa kehilangan struktur mahkota
VII. Perpindahan gigi tanpa fraktur mahkota/ gigi
VIII. Fraktur mahkota komplit (sampai akar) dan gigi berpindah tempat
IX. Fraktur pada gigi decidui

Klasifikasi untuk gigi anterior

I. Fraktur email
II. Fraktur dentin tanpa terbuka pulpa
III. Fraktur mahkota dengan terbukanya pulpa
IV. Fraktur akar
V. Luksasi gigi
VI. Intrusi gigi


Klasifikasi fraktur yang berhubungan dengan subgingival

I. Dari fraktur tidakmeluas sampai dengan di bawah tinggi gingival cekat
II. Garis fraktur meluas di bawah tinggi gingiva cekat sampai dengan krista alveolar
III. Garis fraktur meluas di bawah tinggi krista alveolar
IV. Garis fraktur terdapat di dalam 1/3 koronal akar tetapi di bawah tinggi krista alveolar


klasifikasi Nekrosis

- Koagulasi pengentalan : ada bagian jaringan yang larut, mengendap dan berubah jadi bahan yang padat
- Liquefaksi pencairan : enzim proteolitik mengubah jaringan pulpa jadi bahan lunak dan cair. Hasil akhirnya berupa H2S (gas gangrene), amoniak, bahan brsifat lemak, air, CO2.

Ciri-ciri dan gejala klinis gigi nekrosis

- Hampir sama dengan pulpitis irreversibel
- Perubahan radiografik tampak radiolusen pada lamina dura, penebalan jaringan periodontal. Lamina dura juga dapat hilang.
- Di apex timbul lesi  radiolusen area di sekitar apex
- Penyebaran rasa sakit sampai ke TMJ
- Rasa sakit spontan
- Pasti ada fistula
- Terjadi diskolorasi (perubahan warna) dan luksasi

A. Patogenesis fraktur menjadi nekrosis

Adanya trauma- terjadi obstruksi pembuluh darah - pembuluh darah rusak- dilatasi pembuluh darah kapiler- degenerasi kapiler- edema pulpa- menurunnya sirkulasi kolateral-ischemia infark-menurunnya respon pulpa.
Dengan adanya trauma- fraktur ½ incisal - sudah sampai dentin- tubulus dentin terbuka plak dan Mikroorganisme(MO) masuk hingga ke dalam tubulus dentin karena respon pertahanan pulpa yang menurun sehingga tidak kuat melawan plak dan MO sampai dalam - infeksi -nekrosis
gigi nekrosis dapat berubah warna karena adanya gangguan sirkulasi pembuluh darah sedangkan pembuluh darah tersbut berfungsi sebagai suatu saluran untuk distribusi nutrisi, zat-zat lain, darah,dsb. Kalo sirkulasi terhenti maka lama-kelamaan apa yang ada di dalam pembuluh darah akan terakumulasi, bercampur dan pembuluh darah akan nampak lebih gelap.
terjadinya pembengkakan pada gusi karena adanya intervensi bakteri. Intervensi bakteri masuk semakin dalam, dan di dalam bakteri mengeluarkan eksudat2nya...akumulasi dari jaringan nekrosis dan eksudat bakteri PLUS reaksi imun tubuh inilah yang menyebabkan bengkak.

Faktor resiko dari fraktur
- Anak-anak usia 8- 12 tahun
- Laki-laki lebih besar resikonya dibandingkan perempuan
- Orang dengan pekerjaan yang beresiko trauma yang tinggi ( petinju)

Dampak fraktur : nekrosis, menurunnya estetika, abses, terganggunya fungsi mastikasi, psikologis

Macam perawatan :
a. Perawatan pada fraktur tanpa terbukanya pulpa
- Penghilangan rasa yang tidak enak
- Pemeliharaan pulpa vital
- Restorasi (dengan RK, Reattachment of Coronal Segment)
- Dikontrol secara reguler
b. Perawatan pada fraktur dengan terbukanya pulpa
- Pada gigi yang matur : pulp capping, pulpotomi (coronal pulpotomi dan deep pulpotomi)
- Pada gigi immature : pulp capping dan pulpotomi

Indikasi :
- Pulpa terbuka dengan lesi periapikal
- Nekrosis dengan lesi periapikal
- Pulpitis irreversibel tanpa lesi periapikal
Kontra indikasi :
- Gigi berakar banyak
- Sakit pada gigi yang nekrosis Read more "Fraktur gigi – nekrosis pulpa- abses periapikal..."

erupsi Gigi geligi

GIGI

- Erupsi adalah proses pergerakan kearah aksial dari sisi perkembangannya dari dalam tulang rahang menuju ke posisi fungsional oklusi dalam rongga mulut (Koch dan Poulsen, 2001).
- Setelah gigi selesai terbentuk maka tahap selanjutnya adalah proses erupsi gigi yang dimulai pada usia 6 bulan setelah lahir.

TEKNIK ERUPSI GIGI
Gigi dapat bererupsi karena 2 sebab :
- sel-2 saccus dentalis mengeluarkan enzim yg kemudian enzym ini melarutkan tulang-2 dimuka mahkota gigi menjadi bintik-2 yg akan dibersihkan oleh osteocast
- Dengan tumbuhnya bag akar gigi akan menyebabkan tekanan yg mendesak bag mahkota ke arah cvum oris.
- Erupsistimulasi tumbuhnya rahang (panjang / lebar).

Saat erupsi trjd bbrp proses yg berjln simultan :
1. Aposisi processus alvolaris
2. Resorpsi akar gigi decidui
3. Bertambah sempurnanya pembentukan akar gigi

Faktor yg mempercepat erupsi :
1. Faktor keturunan
2. Hiperfungsi kelenjar endokrin (gld hipofisis, tyroid, adrenal)
3. Pengaruh iklim, tropis > cepat erupsi dari dingin
4. Pencabutan gigi susu yg prematur.
Faktor yg memperlambat erupsi :
1. Faktor keturunan
2. Hipofungsi kelenjar endokrin
3. Pengaruh iklim
4. Penyakit seperti rachitis, syphilis, tbc tulang
5. malnutrisi

Pencabutan gigi susu dpt memperlambat erupsi karena :
1. Kebiasaan meletakkan lidah di tmpt bekas gigi susu yg hilang
2. Penebalan gusi shg memperlambat erupsi permanen

Periode gigi :
1. Gigi susu : umur 6 bulan s.d 6 tahun
2. Gigi bercampur : 6 th s.d 13 th ( gigi susu dan permanen
3. Gigi permanen : 13 th ke atas.
Primary Teeth Development Chart
Upper Teeth Emerges Falls out
Central incisor 8 to 12 months 6 to 7 years
Lateral incisor 9 to 13 months 7 to 8 years
Canine (cuspid) 16 to 22 months 10 to 12 years
First molar 13 to 19 months 9 to 11 years
Second molar 25 to 33 months 10 to 12 years

Lower Teeth
Second molar 23 to 31 months 10 to 12 years
First molar 14 to 18 months 9 to 11 years
Canine (cuspid) 17 to 23 months 9 to 12 years
Lateral incisor 10 to 16 months 7 to 8 years
Central incisor 6 to 10 months 6 to 7 years

Berikut ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam erupsi gigi :
a. Penambahan panjang akar gigi. Erupsi dimulai pada saat akar mulai terbentuk. Pemanjangan akar menyebabkan terjadinya penambahan jarak antara mahkota dan ujung akar yang sedang tumbuh. Bila ujung akar yang sudah tumbuh disangga oleh tulang di bawahnya maka mahkota gigi akan terdorong ke arah rongga mulut karena terbentuknya tulang baru hasil aposisi yang diletakkan diantara ujung akar yang sedang berkembang dengan tulang penyangga dibawahnya.
b. Pertumbuhan pulpa gigi selama foramen apikal masih terbuka lebar. Gigi-gigi bergerak dari soketnya seirama dengan denyutan arteri sehingga perubahan volume secara lokal dapat menghasilkan sedikit gerakan gigi. Mekanisme ini biasanya dipengaruhi oleh aktivitas hormonal yang mengatur baik tekanan darah maupun cairan jaringan.
c. Deposisi sementum pada permukaan akar.
d. Kontraksi sel-sel yang tersusun oblik pada ligamen periodontal juga dapat mendorong gigi dari soketnya
e. Resorbsi tulang oleh sel-sel osteoklast pada pintu alveolus, sehingga jalan menjadi lebih bebas.
f. Pembentukan tulang baru secara aposisi oleh sel-sel osteoblast pada dinding alveolus.
g. Penambahan tinggi dan pertumbuhan lapisan-lapisan gigi seperti tinggi ruang pulpa, dentin serta tulang di dasar alveolus yang terus bertambah sejak neonatus.
h. Tekanan mastikasi dan tekanan otot yang disalurkan ke arah gigi (Sperber, 1991; Mjor dan Fejerskov, 1991; Cate, 1985).

Permanent Teeth Development Chart
Upper Teeth Emerges
Central incisor 7 to 8 years
Lateral incisor 8 to 9 years
Canine (cuspid) 11 to 12 years
First premolar (first bicuspid) 10 to 11 years
Second premolar (second bicuspid) 10 to 12 years
First molar 6 to 7 years
Second molar 12 to 13 years
Third molar (wisdom teeth) 17 to 21 years

Lower Teeth Emerges
Third molar (wisdom tooth) 17 to 21 years
Second molar 11 to 13 years
First molar 6 to 7 years
Second premolar (second bicuspid) 11 to 12 years
First premolar (first bicuspid) 10 to 12 years
Canine (cuspid) 9 to 10 years
Lateral incisor 7 to 8 years
Central incisor 6 to 7 years

PERKEMBANGAN GIGI
Post natal – 2 tahun :
1. Corona gigi I I sdh terbentuk,sebag. Radix terbtk, lbh dekat ke alveolus
2. Umur 6 bln semua corona sdh selesai terbentuk
3. Umur 8-9 bln gigi incisivus erupsi
4. Umur 12 bln sudah beroklusi
5. Umur 15 bln gigi molar decidui mulai erupsi
Umur 2 tahun – 6 tahun :
1. Umur 2,5 th semua decidui erupsi
2. Umur 3 th akar decidui sempurna
3. Gigi 6 sudah mulai erupsi
4. Tdpt diastema decidui
5. Kadang-kadang crossbite
6. Abrasi deciduimandibula majuedge to edge (anterior)cups to cusp (posterior)

Umur 2 tahun – 6 tahun
7. Hub molar kedua decidui dlm 3 kemungkinan :
a. Oklusi distal dlm garis lurus
b. Permk distal V RB > distal 1-3 mm dr V RA
c. Permk distal V RB > mesial 1-3 mm dr V RA

Umur 6 – 7 tahun :
1. Gigi 6 erupsi, gigi 1 erupsi, RB di seb lingual, RA di labial (tonjolan di lipatan mukosa)
2. Umur 7 – 8 masa kritis pergantian gigi, cukup atau tidak ruang utk gigi permanen.
3. Pengambilan ro fotoperlu dilakukan

Umur 8 – 9 tahun
1. Gigi 2 erupsi, RB di seb lingual, RA jk krg ruang erupsi di lingual/ rotasi
2. Jk dr Ro foto gigi 2 kurang ruang, mk gigi II segera di-exo, mencegah cross bite.

Umur 9 – 10 tahun
1. Resorpsi akar III yg akan diganti 3
2. Pd pergantian III,IV,V oleh 345 ada kelebihan ruang
3. Gigi pengganti > kecil. Ada selisih ruang :
a. RB = 1,7 mm
b. RA = 0,9 mm
Oleh Nance disbt “LEEWAY SPACE”
Akan hilang dgn majunya gigi 6 ke mesial

Umur 10 tahun ke atas
1. Antara 10-12 periode gigi bercampur hampir selesai
2. 3 RB > cepat erupsi dr 45 RB
3. 4 RA > cepat erupsi dr 35 RA
4. Jk gigi decidui dlm 1 sisi rahang sdh tanggal, sementara di sisi lainnya blm perlu diexo
5. Premature loss V6 mesio oklusi
6. Gigi 6 mesio versi, mk erupsi gigi 5 tertahan lingual atau impaksi Read more "erupsi Gigi geligi..."
 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Butterfly Smile | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks